Thursday, November 18, 2004

Copy Protection audio CD?

Kemarin saya membeli CD terbaru dari Ada Band (Album "Heaven of Love", lagu yang paling saya suka adalah "Manusia Bodoh". Silahkan beli. Tidak menyesal.). Asli tentunya. Dalam CD ini ada petunjuk penggunaan CD yang mengatakan bahwa CD ini menggunakan Copy Protection Technology sehingga tidak bisa di-copy.

Saya masukkan CD ke komputer saya. Memang langsung ada sebuah player bawaan yang langsung menjalankan lagu-lagu dari CD tersebut. Tapi apakah CD ini memang memiliki perlindungan anti bajakan? Ternyata tidak! Saya tinggal menjalankan program Windows Media Player versi 10 yang langsung bisa melakukan "ripping" terhadap CD tersebut, menjadi format MP3. So much for copy protection technology.

Cara yang lebih baik adalah melakukan edukasi dan pricing yang pas sehingga orang-orang terbiasa membeli karya asli. Harga Rp 25.000,- sampai dengan Rp 35.000,- per CD menurut saya sudah cukup baik sehingga ada willingness to pay untuk CD asli. Selain suara CD bagus, gambar cover bagus, dan ada perasaan mendukung musik Indonesia. Sayang, harga CD barat masih di atas itu sehingga orang lebih suka membeli bajakan.

Tuesday, November 09, 2004

Media baru, teknologi, dan jurnalisme

Akhir-akhir ini saya mulai banyak melihat tulisan (buku, situs web) yang membahas dampak teknologi terhadap jurnalisme. Saya sendiri tidak mengerti bidang jurnalisme, tetapi lebih banyak bergelut di dunia teknologinya. Contoh teknologi baru yang 'dipermasalahkan' antara lain adalah Internet, blog dan RSS. Soal Internet tidak perlu saya bahas karena sudah banyak pembahasannya.

Fenomena blog mirip dengan euforia pada awal munculnya World Wide Web. Orang rame-rame membuat homepage (waktu itu nama kerennya memang homepage). Hanya bedanya waktu itu untuk membuat sebuah homepage dibutuhkan kemampuan menulis artikel dalam format HTML. Sekarang, untuk membuat sebuah blog sudah sangat mudah. Kita tinggal mengetikkan isinya seperti menulis dengan menggunakan wordprocessor. Akibatnya, siapa saja dapat menjadi penulis dengan pembaca dari seluruh penjuru dunia. Penulis ini bisa menjadi wartawan (amatir?). Mengapa perlu mengirimka seorang wartawan ke tempat kejadian kalau kita bisa mengambil informasi dari blog orang yang memang berasal dari tempat kejadian?

RSS merupakan singkatan dari Really Simple Syndication. Secara sederhananya, blog (atau situs web) dapat menyediakan mekanisme untuk melakukan sindikasi dengan mudah. Anda dapat mengambil artikel dari berbagai tempat dan melakukan konsolidasi secara otomatis dengan menggunakan RSS ini. Artinya, anda bisa membuat portal yang isinya ditarik dari berbagai tempat dengan menggunakan RSS ini. Untuk membuat seperti detik.com hanya membutuhkan waktu singkat (kurang dari 1 hari?).

Apakah media konvensional masih dibutuhkan? Saya jadi ingat lagu lama dari the Buggles, "Video killed the Radio Star". Ternyata tidak menjadi kenyataan. Bahkan MTV makin mempopulerkan radio star. Nampaknya media konvensional masih akan dibutuhkan. Tapi soal anda dibutuhkan atau tidak, itu lain cerita.